KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
karuniaanya kami dapat menyelesaikan makalah ini, tak lupa kami ucapkan terima
kasih pada bapak/ ibu guru yang telah memberikan bimbingannya pada kami.
Kami
menyadari bahwa makalah ini takan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari
berbagai pihak, oleh sebab itu kami ucapkan pada teman-teman atas kerja sama
dan konsultasinya.
Kami
mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya, maka
kami memohon kritik dan sarannya demi perbaikan karya penulis berikutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, umum bagi pembaca.
Bombana, 12 oktober 2015
Penulis
|
DAFTAR ISI
Kata
pengantar
Daftar isi
BAB I:
PENDAHULUAN:
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Makalah
1.3 Rumusan masalah
BAB II:
PEMBAHASAN
BAB III:
PENUTUP
Daftar
pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakan
Seringkali kita tidak menyadari bahwa hidup kita tidak
lepas dari suatu zat bernama unsur. Betapa tidak, bahkan suatu bahan yang
jumlahnya sedikit dan tanpa sadar kita konsumsi sehari-hari merupakan mineral
yang sangat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh,
penghubung antar syaraf, kerja jantung, dan pergerakan otot adalah salah satu
unsur logam golongan II A atau lazim disebut alkali tanah yang bernama
Berilium, Magnesium, Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium. Dalam makalah ini,
akan dibahas keberadaan dari Logam Alkali Tanah di alam, dan proses
pembuatannya.
B. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk :
1.
Mengetahui keberadaan dari Logam Alkali
Tanah di alam.
2.
Menjelaskan cara pengolahan logam Alkali Tanah.
C. Rumusan Masalah
1.
Di mana saja Logam Alkali tanah dapat di temukan
di alam?
2.
Bagaimana cara pengolahan Logam Alkali Tanah?
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
Pengertian Alkali Tanah
Logam alkali
tanah ,yaitu unsur-unsur golongan II A, terdiri atas Berilium (Be), Magnesium
(Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Unsur-unsur
II A umumnya ditemukan di dalam tanah berupa senyawa tak larut, sehingga
disebut logam alkali tanah (alkaline earth metal).
Seperti
logam alkali, maka logam alkali tanah pun tidak terdapat bebas di alam. Logam
alkali tanah dalam sistem periodik terletak pada golongan IIA. Atom logam-logam
ini memiliki dua elektron valensi. Pada pembentukan ion positif kedua elektron
valensinya dilepaskan, sehingga terbentuk ion logam bermuatan +2.
a. Berilium.
Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi,
bahkan hampir bisa dikatakan tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat
bersenyawa menjadi Mineral beril [Be3Al2(SiO 6)3], dan Krisoberil [Al2BeO4].
b. Magnesium.
Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat
di kerak bumi, dengan 1,9% keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa
menjadi Magnesium Klorida [MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit
[MgCa(CO3)2], dan Senyawa Epsomit [MgSO4.7H2O].
c. Kalsium.
Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak
terdapat di kerak bumi. Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat
di kerak bumi, dengan 3,4% keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk
senyawa karbonat [CaCO3], Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4],
Senyawa Fourida [CaF].
d. Stronsium.
Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di
alam strontium dapat membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan
Strontianit.
e. Barium.
Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam
barium dapat membentuk senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit
[BaCO3].
1.2 Sifat-Sifat
Fisik Alkali Tanah
Unsur logam alkali tanah (IIA) ini
terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Golongan ini mempunyai sifat-sifat
yang mirip dengan golongan IA. Perbedaannya adalah bahwa golongan IIA ini
mempunyai konfigurasi elektron ns2 dan merupakan reduktor yang kuat. Meskipun
lebih keras dari golongan IA, tetapi golongan IIA ini tetap relatif lunak,
perak mengkilat, dan mempunyai titik leleh dan kerapatan lebih tinggi.
Sifat fisis alkali tanah dapat
dilihat pada tabel dibawah ini ;
1.3 Sifat-Sifat
Kimia Alkali Tanah
Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium
ke barium. Fakta ini sesuai dengan yang diharapkan . Oleh karena, dari berilium
ke barium jari-jari atom bertambah besar sehingga energi ionisasi serta
keelektronegatifan berkurang. Akibatnya, kecendrungan untuk melepas elektron
membentuk senyawa ion makin besar. Semua senyawa dari kalsium, strontium, dan
barium, yaitu logam alkali tanah yang bagian bawah, berbentuk senyawa ion,
tetapi magnesium membentuk beberapa senyawa kovalen sedangkan senyawa-senyawa
berilium bersifat kovalen.
Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam
alkali, tetapi logam alkali tanah kurang reaktif dari logam alkali seperiode.
Jadi, berilium kurang reaktif dibandingkan litium, magnesium kurang reaktif
dibandingkan terhadap natrium, dan seterusnya. Hal itu disebabkan jari-jari
atom logam alkali tanah lebih kecil sehingga energi pengionan lebih besar. Lagi
pula logam alkali tanah hanya satu.Kereaktifan kalsium, stronsium,dan barium
dan tidak terlalu berbeda dari logam alkali, tetapi berilium dan magnesium jauh
kurang aktif.
Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur
golongan alkali, namun tingkat kebasaannya lebih lemah. Senyawa Be(OH)2
bersifat amfoter. Artinya bisa bersifat asam atau pun basa. Sedangkan unsur Ra
bersifat Radioaktif. Semua logam alkali tanah merupakan logam yang tergolong
reaktif, meskipun kurang reaktif dibandingkan dengan unsur alkali. Alkali tanah
juga memiliki sifat relatif lunak dan dapat menghantarkan panas dan listrik
dengan baik, kecuali Berilium. Logam ini juga memiliki kilapan logam.
Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar
dan harga ionisasi yang kecil. Dari Berilium ke Barium, nomor atom dan jari-jari
atom semakin besar. Selain itu semua logam alkali tanah juga mempunyai
kecenderungan teratur mengenai keelektronegatifan yang semakin kecil dan daya
reduksi yang semakin kuat dari Berilium ke Barium.
·
Reaksi Kimia
Logam Alkali Tanah
Kemiripan sifat logam alkali tanah
disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua elektron valensi. Oleh karena itu
senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga logam alkali tanah
diletakkan pada golongan II A. Alkali tanah termasuk logam yang reaktif, namun
Berilium adalah satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang reaktif, bahkan
tidak bereaksi dengan air. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin
ke bawah, sifat pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan
bereaksi dengan air yang semakin meningkat dari Berilium ke Barium. Selain
dengan air unsur logam alkali tanah juga bisa bereaksi dengan Oksigen,
Nitrogen, dan Halogen.
a. Reaksi dengan air
Berilium tidak bereaksi dengan air,
sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat lambat dan hanya dapat bereaksi
dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium bereaksi sangat
cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin. Contoh reaksi logam alkali tanah
dan air berlangsung sebagai berikut,
Ca(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)
b. Reaksi
dengan Oksigen atau udara
Adanya pemanasan yang kuat menyebabkan logam alkali
tanah terbakar di udara membentuk oksida dan nitrida.Logam alkali tanah,
kecuali Be dan Mg dengan udara juga dapat berlangsung, tetapi terjadinya korosi
yang berlanjut dapat dihambat karena lapisan oksida yang terbentuk melekat kuat
pada permukaan logam. Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi
dengan oksigen. Oksida Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi
lapisan pelindung pada permukaan logam.Barium dapat membentuk senyawa peroksida
(BaO2)
2Mg(s) + O2 (g) → 2MgO(s)
Ba(s) + O2(g) (berlebihan) → BaO2(s)
Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas
pada suhu tinggi akan dapat menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2)
4Mg(s) + ½ O2(g) + N2 (g) → MgO(s) + Mg3N2(s)
Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan
gas NH3
Mg3N2(s) + 6H2O(l) → 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)
c.
Reaksi
dengan hidrogen
Adanya pemanasan menyebabkan logam allkali tanah dapat
bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrogen.
àM(s) +
H2(g) MH2(s)
d. Reaksi
dengan Nitrogen
Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan
membentuk senyawa oksida dan senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada
di udara bereaksi juga dengan Alkali Tanah. Contoh,
3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)
e. Reaksi Logam
Alkali Tanah Dengan Halogen
Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen
dengan cepat membentuk garam Halida, kecuali Berilium.Lelehan halida dari
berilium mempunyai daya hantar listrik yang buruk .Hal itu menunjukkan bahwa
halida berilium bersifat kovalen.Oleh karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap
pasangan elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan
alkali tanah yang lain berikatan ion. Contoh,
Ca(s) + Cl2(g) → CaCl2(s)
f.
Reaksi
dengan Asam dan Basa
Semua logam dan alkali tanah bereaksi dengan asam kuat
( seperti HCL) membentuk garam dan gas hidrogen.Reaksi makin hebat dari Be ke
Ba.
àM(s) +
2HCL(aq) MCl2(aq) + H2(g)
Salah satu unsur logam alkali tanah yaitu Be, memiliki
sifat amfoter. Berilium selain dapat bereaksi dengan asam kuat juga dapat
bereaksi dengan basa kuat.
Be(s) + 2NaOH (aq) Na2Be(OH)4 + H2 (g)à+ H2O(l)
BeO(s) + 2NaOH(aq) Na2Be(OH)4(aq)à+ H2O(l)
Be(OH)2(s) + Na2Be(OH)4(aq)à2NaOH(aq)
g. Reaksi dengan belerang
Reaksi logam
alkali tanah dengan belerang menghasilkan senyawa sulfida.
M (s) + S
(s) -) MS(s)
Berikut adalah tabel sifat fisik dan kimia logam
Alkali Tanah
Beberapa sifat umum dari logam alkali tanah dapat
dilihat pada tabel berikut: Beberapa Sifat Umum Logam Alkali Tanah
|
|||||
Sifat Umum
|
Be
|
Mg
|
Ca
|
Sr
|
Ba
|
Nomor Atom
|
4
|
12
|
20
|
38
|
56
|
Konfigurasi Elektron
|
[He] 2s2
|
[Ne] 3s2
|
[Ar] 4s2
|
[Kr] 5s2
|
[Xe] 6s2
|
Titik Leleh
|
1553
|
923
|
1111
|
1041
|
987
|
Titik Didih
|
3043
|
1383
|
1713
|
1653
|
1913
|
Jari-jari Atom (Angstrom)
|
1.12
|
1.60
|
1.97
|
2.15
|
2.22
|
Jari-jari Ion (Angstrom)
|
0.31
|
0.65
|
0.99
|
1.13
|
1.35
|
Energi Ionisasi I (KJ mol-1)
|
900
|
740
|
590
|
550
|
500
|
Energi Ionisasi II (KJ mol-1)
|
1800
|
1450
|
1150
|
1060
|
970
|
Elektronegativitas
|
1.57
|
1.31
|
1.00
|
0.95
|
0.89
|
Potensial
Elektrode (V)
M2+ + 2e à
M
|
-1.85
|
-2.37
|
-2.87
|
-2.89
|
-2.90
|
Massa Jenis (g mL-1)
|
1.86
|
1.75
|
1.55
|
2.6
|
3.6
|
Berdasarkan Tabel diatas dapat
diamati juga hal-hal sebagai berikut,
1.
Konfigurasi elektronnya menunjukan bahwa logam alkali tanah mempunyai elektron
valensi ns2. Selain jari-jari atomnya yang lebih kecil dibandingkan logam
alkali, kedua elektron valensinya yang telah berpasangan mengakibatkan energi
ionisasi logam alkali tanah lebih tinggi daripada alkali.
2. Meskipun
energi ionisasinya tinggi, tetapi karena energi hidrasi dari ion M2+ dari
alkali tanah lebih besar daripada energi hidrasi ion M+ dari alkali,
mengakibatkan logam alkali tetap mudah melepaskan kedua electron valensinya,
sehingga lebih stabil sebagai ion M2+.
3. Jari-jari atomnya yang lebih kecil dan muatan
intinya yang lebih besar mengakibatkan logam alkali tanah membentuk kristal
dengan susunan yang lebih
rapat,
sehingga mempunyai sifat yang lebih keras daripada logam alkali dan massa
jenisnya lebih tinggi.
4. Berilium
mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi dan keelektronegatifan yang cukup
besar, kedua hal ini menyebabkan berilium dalam berikatan cenderung membentuk
ikatan kovalen.
5. Potensial
elektrode (reduki) standar logam alkali tanah menunjukkan harga yang rendah
(negatif). Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor yang
cukup kuat, bahkan kalsium, stronsium, dan barium mempunyai daya reduksi yang
lebih kuat daripada natrium.
6. Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah
lebih tinggi daripada suhu ruangan. Oleh karena itu, unsur-unsur logam alkali
tanah berwujud padat pada suhu ruangan.
1.4 Proses
Pembuatan Logam Alkali Tanah
Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu
senyawa. Logam alkali tanah dapat di ekstraksi dari senyawanya. Untuk
mengekstraksinya kita dapat menggunakan dua cara, yaitu metode reduksi dan
metode elektrolisis.
· Magnesium
diperoleh dengan proses Down. Langkahnya pertama mengendapkan sebagai
Mg(OH)2 kemudian diubah menjadi MgCl2 dan dikristalkan
sebagai MgCl2.6H2O. Leburan kristal dielektrolisis.
·
Dengan elektrolisis leburan garamnya.
·
Isolasi
berilium
Berilium
sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. Namun, keberadaan berilium
dialam tidak dapat ditemukan dalam bentuk murninya. Berilium tersebut ditemukan
dialam dalam bentuk bersenyawa sehingga untuk mendapatkannya perlu dilakukan
isolasi. Isolasi berilium dapat dilakukan dengan 2 metode (Indri M.N. 2009):
- Metode reduksi BeF2
- Metode elektrolisis BeCl2
Metode Reduksi
Pada metode
ini diperlukan berilium dalam bentuk BeF2 yang dapat diperoleh
dengan cara memanaskan beryl dengan Na2SiF6 pada suhu
700-750oC. Setelah itu dilakukan leaching (ekstraksi
cair-padat) terhadap flour dengan air kemudian dilakukan presipitasi
(pengendapan) dengan Ba(OH)2 pada PH 12 (Greenwood N.N and
Earnshaw A , 1997).
Reaksi yang
terjadi adalah (Indri M.N. 2009):
BeF2+
Mg
MgF2 + Be
Metode Elektrolisis
Untuk
mendapatkan berilium juga dapat dilakukan dengan cara elektrolisis dari
lelehan BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2tidak
dapat mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. BeCl2tidak
dapat menghantarkan listrik karena BeCl2 bukan merupakan larutan
elektrolit. Reaksi yang terjadi adalah (Indri M.N. 2009):
Katoda : Be2++
2e- Be
Anode : 2Cl-Cl2
+ 2e-
1. Ekstraksi Berilium (Be)
• Metode reduksi
Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan
mereduksi BeF2. Sebelum mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril
[Be3Al2(SiO6)3] dengan Na2SiF6 hingga 700 0C. Karena beril adalah sumber utama
berilium
BeF2 + Mg à MgF2 + Be
• Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat
mengekstraksi dari lelehan BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak
dapat mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi
yang terjadi adalah
Katoda : Be2+ + 2e- à Be
Anode : 2Cl- à Cl2 + 2e-
2. Ekstraksi
Magnesium (Mg)
• Metode
Reduksi
Untuk mendapatkan
magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit [MgCa(CO3)2] karena dolomite
merupakan salah satu sumber yang dapat menhasilkan magnesium. Dolomite
dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO. lalu MgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi
sehingga menhasilkan Mg.
2[ MgO.CaO] + FeSi à 2Mg + Ca2SiO4 + Fe
• Metode Elektrolisis
Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa
didapatkan dengan mereaksikan air alut dengan CaO. Reaksi yang terjadi :
CaO + H2O à Ca2+ + 2OH-
Mg2+ + 2OH- à Mg(OH)2
Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl Untuk
membentuk MgCl2
Mg(OH)2 + 2HCl à MgCl2 + 2H2O
Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat
mengelektrolisisnya untuk mendapatkan magnesium
Katode : Mg2+ + 2e- à Mg
Anode : 2Cl- à Cl2 + 2e-
3. Ekstraksi Kalsium (Ca)
- Metode Elektrolisis
Batu kapur
(CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca). Untuk mendapatkan
kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar terbentuk senyawa CaCl2.
Reaksi yang terjadi :
CaCO3 + 2HCl
à CaCl2 + H2O + CO2
Setelah mendapatkan
CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar mendapatkan kalsium (Ca). Reaksi
yang terjadi :
Katoda ;
Ca2+ + 2e- à Ca
Anoda ; 2Cl-
à Cl2 + 2e-
- Metode Reduksi
Logam
kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau dengan
mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al
6CaO + 2Al à
3 Ca + Ca3Al2O6
Reduksi
CaCl2 oleh Na
CaCl2 + 2 Na
à Ca + 2NaCl
4. Ekstraksi
Strontium (Sr)
- Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita bisa
mendapatkannya dengan elektrolisis lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa
didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4]. Karena Senyawa selesit merupakan
sumber utama Strontium (Sr). Reaksi yang terjadi ;
katode ; Sr2+ +2e- à Sr
anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-
5. Ekstraksi
Barium (Ba)
- Metode Elektrolisis
Barit
(BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah diproses
menjadi BaCl2 barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl2. Reaksi
yang terjadi :
katode ;
Ba2+ +2e- à Ba
anoda ; 2Cl-
à Cl2 + 2e
- Metode Reduksi
Selain
dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh Al.
Reaksi yang terjadi :
6BaO + 2Al à
3Ba + Ba3Al2O6.
1.5 Kegunaan
Logam Alkali Tanah
·
Berilium
(Be)
a. Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih
kuatakan tetap bermasa lebih ringan. Biasanya paduan inidigunakan pada kemudi
pesawat Zet.
b. Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
c. Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi
pada reaktor nuklir
d.campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada
alatlistrik, maka Berilium sangat penting sebagai komponentelevisi.
·
Magnesium
(Mg)
a. Magnesium digunakan untuk memberi
warna putih terang padakembang api dan pada lampu Blitz.
b. Senyawa MgO dapat digunakan untuk
melapisi tungku, karenasenyawa MgO memiliki titik leleh yang tinggi.
c. Senyawa Mg(OH)2digunakan dalam
pasta gigi untuk mengurangi asam yang terdapat di mulut dan
mencagahterjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag.
·
Kalsium (Ca)
a. Kalsium digunakan pada obat
obatan, bubuk pengembang kuedan plastik.
b. SenyawaCaSO4 digunakan untuk
membuat Gips yang berfungsiuntuk membalut tulang yang patah.
c. Senyawa CaCO3biasa digunakan
untuk bahan bangunan sepertikomponen semen dan cat tembok.Selain itu digunakan
untuk membuat kapur tulis dan gelas.
d. Kalsium Oksida (CaO) dapat
mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator,dapat juga
mengeringkan gas dan mengikatKarbondioksida pada cerobong asap.
e.Ca(OH)2digunakan sebagai pengatur
pH air limbah dan jugasebagai sumber basa yang harganya relatif murah.
f. Kalsium Karbida (CaC2) disebut
juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan gas asetilena (C2H2) yang
digunakan untuk pengelasan.
g. Kalsium banyak terdapat pada susu
dan ikan teri yang berfungsisebagai pembentuk tulang dan gigi.
·
Stronsium
(Sr)
a. Stronsium
dalam senyawa Sr(no3)2 memberikan warna merah apabila digunakan untuk bahan
kembang api.
·
Barium (Ba)
a. BaSO4 digunakan untuk memeriksa
saluran pencernaan karenamampu menyerap sinar X
meskipun beracun.
b. BaSO4 digunakan sebagai pewarna
pada plastic karena memilikikerapatan yang tinggi
dan warna terang.
c. Ba(NO3)2
digunakan untuk memberikan warna hijau padakembang api
- Semua
unsurnya berwujud padat pd suhu ruangan
- Kerapatan
logam alkali tanah lebih besar, shg logam alkali Tanah lebih keras
-Jika garam
dari unsur-unsur logam di bakar, akan memberi warna keras, seperti:
- Kalsium
(Ca) : jingga, merah
- Stronsium
(Sr) : Merah bata
- Barium
(Br) : Hijau
Mudah
bereaksi dengan unsur non logam
- Bersifat
reaktif
BAB III
PENUTUp
A. Kesimpulan
Logam alkali
tanah tidak terdapat di alam sebagai unsur bebas, melainkan selalu dijumpai
dalam bentuk senyawa-senyawa ataupun mineral. Logam alkali tanah dapat
diperoleh melalui elektrolisis lelehan garam-garamnya (terutama garam
kloridanya) serta melalui reduksi dari beberapa senyawa.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini kami mohon dengan sangat masukan dan kritikan
dari Bapak dosen agar kami menjadi lebih baik, karena dalam penyusunan makalah
ini kami mungkin banyak kata atau penulisan kata yang salah.
Makalah
Tentang Alkali Tanah
Daftar Pustaka
Anshory,
Irfan.2003.Acuan Pelajaran Kimia.Jakarta.Erlangga.
Mun’im,
Abdul.2002.Bahan Ajar Kimia Anorganik II.Palangka Raya.
Syukri.1999.Kimia
Dasar 3.Bandung.Institut Teknologi Bandung.
Chemistry
No comments:
Post a Comment