KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya akhirnya
kami
dari pihak penyusun dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Pendalaman Materi
IPA Sekolah Dasar yang berjudul Kelistrikan
dalam bentuk makalah.
Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas yang diberikan sebagai bahan
pertimbangan nilai.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak lupa kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu khususnya dari rekan-rekan
sekelompok kami sehingga makalah ini
dapat diselesaikan dengan baik, walaupun
ada beberapa hambatan yang kami
alami dalam penyusunan makalah ini. Namun,
berkat motivasi yang disertai kerja
keras dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya
dapat teratasi.
Semoga makalah ini, dapat bermanfaat
dan menjadi sumber pengetahuan bagi
pembaca dan apabila dalam pembuatan
makalah ini terdapat kekurangan kiranya
pembaca dapat memakluminya. Akhir
kata dengan kerendahan hati, kritik dan
saran sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini. Sekian dan terima
kasi
Penyusun
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Makalah ini disusun sebagai
persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah B.Indonesia. di mana Dosen yang
mengajar mata kuliah ini menuntun mahasiswanya agar membuat makalah mengenai
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin. Jadi saya sebagai mahasiswa memilih materi
sistem pengapian konvensional (motor bensin)
Seiring berjalanya waktu, di era
saat ini Perkembangan dunia Otomotif mengalami perkembangan yang begitu
cepat,dan hal yang paling menonjol perkembangannya adalah bagian sistem yang
berkaitan dengan kelistrikan. Hal ini terjadi karena bagian ini mudah untuk
dilakukan inovasi. Namun kemudhan ini bukan berarti bahwa mempelajari sistem
ini mudah,tapi justru sebaliknya. Karena kelistrikan itu sesuatu yang tidak
terlihat, sehingga dalam mempelajarinya memerlukan riset terlebih dahulu, dan
jika tidak melakukan riset setidaknya pernah melakukan uji coba sederhana.
Seorang sarjana teknik mesin,harus memilik kemampuan dibidang ini. Karena
mereka kedepannya merupakan calon-calon pendidik dan bahkan tidak menutup kemungkinan
akan bekerja di perusahaan-perusahaan otomotif dan apabila kemampuan ini tidak
dimliki maka kita akan tersingkirkan oleh lulusan-lulusan perguruan tinggi
lainnya.
Dalam makalah ini akan dibahas
mengenai sistem pengapian,dimana sistem ini merupakan sistem yang sangat
penting, karena tanpa sistem ini mobil tidak akan bergerak. Mobil bergerak
karena ada proses pembakaran, pembakaran terjadi karena ada suatu sistem yang
membuat terjadinya proses pembakaran,dan sistem tersebut adalah sistem pengapian.
1.2. Batasan Masalah
Sistem pengapian
merupakan sistem penting pada mobil berebahan bakar bensin. Fungsinya adalah
mementikan bunga api listrik ke ruang bakar, sehingga terjadi suatu ledakan
pambakaran di dalamnya, yang mengakibatkan piston dan batang piston (stang)
bergerak turun dan memutar poros engkol, sehingga mesin dapat berputar.
1.3. Tujuan
Tujuan
penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan/mendeskripsikan/
memaparkan;
1. Pengertian
pengapian konvensional.
2. Fungsi
Pengapian;
3. Kompenen-komponen
Pengapian;
4. Kerusakan-kerusakan
yang terjadi pada system pengapian dan perbaikannya.
1.4. Manfaat
Manfaat dari
Makalah ini;
1. Mengetahui
pengertian system pengapian.
2.
Mengetahui
fungsi pengapian.
3. Mengetahui
komponen-komponen sistem pengapian.
4. Mengetahui
kerusakan-kerusakan pada sisitem pengapian.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Landasan teori
Ada tiga
sarat suatu pembakaran dapat terjadi yakni ada bahan bakar,udara dan api. Api
dalam pembakaran tidak mungkin muncul dengan begitu saja, pasti ada sebab
kemunculannya. Untuk memunculkan api ini maka perlu dibuat suatu sistem yang
disebut sistem pengapian. Jadi sistem pengapian adalah suatu sistem yang
terdiri dari berbagai komponen yang memilki fungsi yang berbeda yang dirangkai
sedemikian rupa sehinga menjadi memiliki satu fungsi yakni memercikan bunga
api.
2.2. Pembahasan
1. Fungsi
kelistrikan Pengapian
Untuk
menghasilkan panas diperlukan pembakaran campuran bahan bakar dengan udara yang
dihasilkan oleh sisitem pengapian, yakni busi pada ruang bakar pembakaran
mesin. Loncatan listrik pada busi menghasilkan voltase yang sangat tinggi
kira-kira sampai 8000 volt yang terjadi karena adanya gap atau celah dari ujung
elektroda busi. Voltase yang sangat tinggi itu harus diisi dari
penyuplai/pemasok yang baik, yakni dari sebuah baterai kendaraan sekitar 12
volt.
Fungsi
pengapian adalah untuk menhasilkan tegangan yang tinggi untuk mengadakan bunga
api di antara elektroda busi sehingga campuran bahan bakar dan udara dibakar
secara sempurna walaupun kecepatan berubah-ubah.
2.3.
Komponen dan
fungsinya
a.
Aki
(baterai)
Aki
merupakan sumber listrik paling awal di kendaraan bermotor yang berfungsi untuk
memasok listrik kepada komponen-komponen yang memerlukannya, seperti sistem
pengapian. Selain memasok listrik, aki juga berfungsi menyimpanya. Oleh karena
itu, agar pasokan listrik tidak terganggu maka aki harus diisi listrik kembali.
Pengsian kembali ini dilakukan oleh sistem pengisian.
Ada 2 jenis
aki yang biasa digunakan pada mobil yaitu aki basah dan aki kering. Aki
memiliki kapasitas yang berbeda-beda, tergantung pada besar kecilnya Ampere hours
(AH). Semakin besar kapasitas aki, pasokan listrik pada komponen-komponen pada
mobil akan setabil.
b.
Kunci kontak
Kunci kontak berfungsi untuk
memutuskan dan menghubungkan listrik pada rangkaian atau mematikan dan
menghidupkan sistem. Kunci kontak pada kendaraan memiliki 3 atau lebih
terminal.
Terminal utama pada kontak adalah
terminal B atau AM dihubungkan ke baterai, Terminal IG dihubungkan ke (+) koil
pengapian dan beban lain yang membutuhkan, terminal ST dihubungkan ke sistem
starter. Jika kunci kontak tersebut memiliki 4 terminal maka terminal yang ke 4
yaitu terminal ACC yang dihubungkan ke accesoris kendaraan, seperti: radio,
tape dan lain-lainnya
c. Koil
Koil merupakan komponen system
pengapian yang berfungsi untuk menaikan tegangan (voltase) listrik aki dari 12
volt menjadi 12.500 sampai 25.000 volt. Dengan tegangan sebesar itu, barulah
campuran bensin dan udara bisa terbakar .
Mesin-mesin
konvensional masih megunakan satu koil untuk memasok tegangan listrik ke semua
busi pada mesin mobil. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh
koildidistribusikan ke semua busi oleh distributor. Sedangkan mesin-mesin
modern sudah menggunakan multi coil (banyak koil), yang berarti busi mendaapat
pasokan tegangan listrik dari koil yang berbeda-beda.
Kumparan skunder digulungkan pada
inti koil yang terbuat dari lempengan baja dengan kualitas yang tinggi
sedangakan kumparan primer digulung di luar kumparan skunder. Salah satu ujung
dari kumparan skunder dihubungkan dengan terminal tegangan tinggi dan ujung
lainya dihubungkan dengan kumpran primer. Ujung-ujung kumparan primer
dihubungkan dengan terminal positif dan negative dari baterai. Koil ditempatkan
dalam satu tabung kotak dan koil ada celah untuk meletakan isolasi-isolasi.
d.
Distributor
Distributor
berfungsi untuk mendistribusikan tegangan listrik ke setiap busi melalu rotor
(berada di dalam distributor) dan kabel busi. Distributor ini terdiri dari
sebuah tuutup distributor yang terbuat dari plstik yang diberi terminal-terminal
dan sebuah rotor, rotor dipasangkan pada poros distributor yang diputarkan oleh
poros nok dan bagian rotor ini bersentuhan dengan terminal dari koil penyalaan
dan terminal yang menghubungkan ke busi-busi, perputaran rotor ini membagi arus
tegangan tinggi ke busi menurut urutan pengapianya.
e. Platina dan
CDI
Platina dan CDI memiliki fungsi yang
sama , yaitu mengatur penyalaan listrik tegangan tinggi yang terjadi pada celah
platina atau sensor CDI sebelum disalurkan kebusi melalu rotor dan kabel busi.
Perbedaan platina dan CDI terletak pada cara kerjanya, yaitu platina bekaerja
secra mekanik sedangkan CDI berkerja secara elektronik. Platina dan CDI
terletak di dalam distributor.
f.
Kabel Busi
dan Busi
Kabel busi
merupakan alat penghubung atau penghantar arus listrik tegangan tinggi dari
koil ke distributor. Kabel busi
terbuat bahan khusus berkualitas tinggi dengan tahanan nilai listrik yang
rendah. Kualitas bahan kabel busi ini penting diperhatikan karena kabel busi
ini berfungsi untuk menghantarkan arus listrik tegangan tinggi. Agar
kualitas api yang dipercikan tetap baik, busi tidak boleh terlalu banyak
mengalami resistansi (hambatan). Kabel busi digunakan pada mobil-mobil yang
masih menggunakan satu koil, sedangkan mobil yang sudah menggunakan multi coil
(lebih dari satu koil) tidak lagi memerlukan kabel busi, karena koil dan busi
sudah langsung dihubungkan dengan konektor.
Busi
merupakan komponen penting pada sistem pengapian. Busi berperan untuk
memantikan listrik di dalam ruang bakar untuk menghasilkan bunga api, yang
selanjutnya membakar campuran bahan bakar dan udara pada ruang bakar. Jumlah
busi yang digunakan pada mobil bervariasi, bergantung pada jumlah silindernya,
jika mobil mempunyai 4 silinder, berarti mobil tersebut mengunakan 4 busi , dan
seterusnya. Namun pada perkembanganya ada mobil yang mengunakan lebih dari satu
busi pada setiap silindernya, dengan tujuan memperbesar bunga api yang
dihasilkan sehingga memperhemat penggunaan bensin.
3.
Cara Kerja
Sistem Pengapian
a.
Pada
saat kunci kontak ON, Platina menutup
Aliran arusnya adalah sebagai berikut:
Baterai
—-> Kunci kontak —-> Primer koil —-> Platina —-> Massa.
Akibat aliran listrik pada primer
koil, maka inti koil menjadi magnet..
b. Pada saat Platina Membuka
Saat platina
membuka, arus listrik melalui primer koil terputus, terjadi induksi tegangan
tinggi pada sekunder koil, sehingga arus akan mengalir seperti dibawah ini:
Sekunder
koil —-> Kabel tegangan tinggi —-> Tutup distributor —-> Rotor —->
Kabel tegangan tinggi (kabel busi) —-> Busi —-> Massa.
Akibat
aliran listrik tegangan tinggi dari sekunder koil, mampu meloncati tahanan
udara antara elektroda tengah dengan elektroda massa pada busi dan menimbulkan
percikan bunga api.
4.
Gangguan
yang Terjadi Pada Sistem Pengapian Penyebab dan Perbaikanya
Keadaan
|
Kemungkinan
Penyebab
|
Pemerikasaan/Perbaikan
|
1.
Arus
listrik kurang lancar, pada kutub terminal aki terdapat oksidasi berwarna
putih
|
1.
Ada
masalah pada sistem pengisian
2.
Penigisian
terlalu besar (over charging)
3.
Kurang
perawatan
|
1.
Cek dan
perbaiki sistem pengisisan
2.
Bersihkan
kutub terminal aki dengan cara menyiramkan air panas pada kedua kutub
terminal sampai oksidasi hilang
|
2.
Enjin
hidup tetapi tersendat-sendat
|
1. Busi salah atau cacat
2.
Tutup
distributor atau rotor cacat.
- Kabel
sekunder rusak
- Koil
rusak
- Konektor
jelek
- Kebocoran
pada kabel busi
- Sistem
bahan bakar rusak
|
1. Bersihkan, setel celah atau ganti
2. Ganti tutup distributor dan rotor
3. Ganti kabel skunder
4. Ganti koil
5. Bersihkan konektor
- Periksa
tutup, rotor, kabel sekunder
7. Rujuk pada servis sistem bahan
bakar
|
3.
Mesin
tidak bertenaga dan suara mesin terasa kasar
|
1.
Koil panas
atau lemah
|
1.
Ganti koil
2.
Jika dalam
keadaan darurat, kompres koil dengan kain basah, dan biarkan sampai koil
dingin, lalu hidupkan mesin.
|
4.
Platina;
Mesin tiba-tiba mati dan tidak dapat dihidupkan.
|
1.
Pegas
platina patah karena sudah digunakan terlalu lama.
|
1.
Ganti
platina.
|
5.
CDI; Mesin
tiba-tiba mati
|
1.
CDI rusak
2.
CDI jebol
|
1.
Ganti CDI
|
6.
Mesin
terasa pincang dan tidak bertenaga
|
1.
Kabel busi
terlepas.
2.
Kabel busi
putus.
3.
Isolasi
kabel busi robek atau rusak.
|
1.
Pasang
kembali busi.
2.
Ganti
kabel busi.
3.
Jika
darurat, gunakan isolasi listrik dan lilitkan pada kabel busi yang bocor.
|
7.
Mesin
sulit hidup dan busi basah oleh bensin.
|
1.
Busi tidak
cocok dengan spesifikasi mobil yang digunakan .
2.
Busi mati
sehingga tidak terjadi loncatan bunga api.
|
1.
Periksa
busi dengan pengukuran vealer gauge, rapatkan celah busi dengan elktroda busi
dengan ukuran 0.80-0.90
2.
Ganti busi
|
8.
Mesin
tersendat
|
1.
Busi kotor
2.
Busi sudah
tua/sudah lama di pakai
|
1.
Bersihkan
busi, bila perlu di ganti
|
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Sistem
pengapian adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang memilki
fungsi yang berbeda yang dirangkai sedemikian rupa sehinga menjadi memiliki
satu fungsi yakni memercikan bunga api.
2. Fungsi
pengapian adalah untuk menhasilkan tegangan yang tinggi untuk mengadakan bunga
api di antara elektroda busi sehingga campuran bahan bakar dan udara dibakar
secara sempurna walaupun kecepatan berubah-ubah.
3. Kompenen-komponen
system pengapian terdidri dari aki (baterai), kunci kontak, koil, distributor,
platina, kabel busi dan busi.
4. Kerusakan
yang terjadi biasnya di akibatkan oleh umur dari komponen-komponen tersebut.
3.2. Saran
Sistem pengapian sangatlah penting
di setiap kendaraan karena jika tidak ada sistem pengapian kemungkinan
besar kendraan tersebut tidak akan hidup (berjalan). Karena ada 3 yang
mempengaruhi pembakaran terjadi ada bahan bakar,api dan udara.
Pelajarilah sistem pengapian lebih
dalam karena sistem ini perkembangannya sangat pesat di bandingkan dengan
sistem yang lain pada kendaraan.